Mengapa Harus Ke Desa Wisata ?

1590x 06-07-2023 02:49:10 Berita

Pagi itu masih tampak embun pagi di ujong dedaunan bertenggar hati-hati agar tidak cepat jatuh ke tanah. Padahal sebenarnya walaupun tak sempat jatuh, secara perlahan embun itu akan menguap dengan sendirinya terkena pancaran sinar matahari pagi menuju ke siang hari. Kicau burung-burung yang mulai terbangun dari tidur nyenyaknya terlihat sangat bahagia dengan pasangannya untuk memulai aktifitas hari itu dengan segala keoptimisannya.

Iya … mengelola desa wisata memang harus dengan semangat optimis ditengah-tengah “gempuran” pariwisata yang terlihat makin “hedon” saat ini. Walaupun disaat event G20 Belitong kemaren desa wisata belum “tersentuh’ dengan optimal tetapi masyarakat desa dengan segala penerimaan dan kesederhanaannya tidak terlalu mempermasalahkannya. Hanya doa-doa yang baik saja agar pariwisata Belitung ini tetap aman dan makin maju ke depan. Orang desa itu dari dulu sampai sekarang tetap istiqomah dalam kesahajaannya, apa yang kira-kira dapat memajukan negeri ini semaksimal mungkin akan selalu dilakukan dan didukung.

Seperti raut wajah kawan-kawan pengelola agrowisata Desa Wisata Kreatif Terong saat ditemui sangat sumringah ditengah-tengah harapan mulai memasuki masa panen raya sayuran. Selain harga sayuran yang sesuai juga jumlah dan jenis sayuran yang akan dipanen lumayan banyak. Kalau mereka bilang wajarlah saat ini Kami menikmati hasilnya karena beberapa bulan kemarin cukup banyak yang gagal panen karena tanaman diserang berbagai penyakit daun, akar dan batang. Namun berkat kerja, doa bersama dan kesigapan Tim PPL Desa Terong dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Holtikultura Kabupaten Belitung yang selalu cepat memberikan solusi serta mendampingi para petani sayur dalam mengelola lahan dengan baik dan benar.
Begitu pula keramahan mereka selaku warga desa dalam melayani tamu/wisatawan yang berkunjung tak perlu diragukan lagi. Tanpa nilai-nilai pariwisata-pun (Sapta Pesona) mereka memang sudah sedari aslinya sudah seramah itu, apalagi saat sudah diberikan nilai-nilai pariwisata dengan sapta pesona-nya mereka makin paham bahwa apa yang telah mereka punya (hospitality) selama ini ternyata itulah yang menjadi modal utama untuk mengembangkan yang namanya pariwisata dan desa wisata. Sebab yang namanya nilai-nilai baik itu jika sudah tertanam sebagai sebuah budaya atau kearifan lokal tidak akan pernah hilang dari sifat serta keseharian masyarakat desa. Masyarakat desa itu awalnya terkesan pemalu saat awal-awal dikunjungi oleh tamu/wisatawan, tetapi saat sudah berbaur dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan maka disitulah mulai dirasakan keramah-tamahan masyarakat desa yang sesungguhnya.
Yang lebih unik lagi tanpa dimintapun mereka biasanya akan menyuguhi tamu dengan minuman/makanan apa yang mereka punya saat itu ada di rumah. Dan itu dibuktikan saat Kami berkunjung ke pondok agrowisata Desa Wisata Kreatif Terong dimana Pak Dani dan kawan-kawan selaku pemilik dan pengelola lahan agrowisata Desa Wisata Kreatif Terong langsung merebus ketela jalar (ubi jalar) yang ada di pondok kebun sebagai suguhan cemilan ala kebun siang itu. Ditambah dengan sajian secangkir kopi hangat, hmmmm …. Sungguh nikmat mana lagi yang akan didustakan ? Tentunya tidak akan ada yang didustakan karena semuanya wajib di syukuri.

Sawi keriting agrowisata yang sudah siap dipanen dan menjadi salah aktifitas wisata edukasi.
Dalam obrolan ringan siang itu kawan-kawan pengelola perkebunan agrowisata tetap dengan komitmen mendukung penuh pengembangan Desa Wisata Kreatif Terong dengan paket-paket wisata edukasinya. Dan akan selalu siap menerima kunjungan wisatawan dari manapun untuk memberikan pengalaman unik dan kesan yang menarik. Mereka sadar bahwa dengan makin berkembangnya pariwisata Indonesia sangat yakin bahwa desa wisata-pun akan terdampak dengan signifikan asal semuanya telah siap dengan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Mereka paham bahwa pariwisata di desa wisata sebagai sebuah nilai tambah dari akibat aktifitas lokal warga desa untuk menjaga budaya dan kearifan lokal sangat memberikan manfaat dalam hal menambah wawasan masyarakat desa tentang kesadaran pentingnya menjaga keaslian desa serta yang paling penting adalah memberikan dampak ekonomi. Saat ini bagi mereka pengelola desa wisata yang sangat penting dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana meningkatkan kunjungan wisatawan secara berkualitas.
Desa wisata sebagai sebuah destinasi pariwisata berbasis masyarakat tentunya jika ingin membawa manfaat dan kesejahteraan berkelanjutan harus dibarengi dengan komitmen pemerintah untuk memajukan lewat aksi-aksi nyata di lapangan. Baik itu lewat kebijakan maupun aksi-aksi langsung yang menggiring orang luar (wisatawan) untuk mengunjungi suatu desa wisata. Dengan kata lain bagaimana peran pemerintah untuk secara kontinyu, komitmen dan juga berkelanjutan dalam mempromosikan desa wisata, atas nama desa wisata dan atas nama pariwisata yang berkelanjutan. Sebab desa wisata merupakan “produk asli” Pariwisata Indonesia yang harus pe-de diperkenalkan kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Desa wisata sebagai sebuah destinasi pariwisata berbasis masyarakat harapan jangka panjangnya adalah mampu mensejahterakan masyarakat desa dengan nyata. Mengembangkan suatu desa wisata itu tak perlu dibangunkan fasilitas yang megah dan mewah, tak perlu pula mengubah landscape desa menjadi lebih menarik hingga tidak asli lagi. Karena justru dengan mengubah landscape desa menjadikan desa tidak menarik lagi. Yang paling diperlukan dalam mengembangkan suatu desa wisata salah satunya seperti akses jalan yang baik, aman dan tidak merusak tatanan hutan desa, sarana telekomunikasi (sinyal) yang baik serta fasilitas wisata yang bersih dan memadai (toilet, rumah makan, tempat ibadah, homestay dll), termasuk seperti yang disampaikan sebelumnya adalah komitmen pemerintah dalam mempromosikan desa wisata dan melibatkan desa wisata ketika ada event-event penting baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Makanya kemudian salah satu point penting obrolan siang itu dengan pengelola agrowisata sepakat untuk menjaga keaslian perkebunan warga, meningkatkan tatakelola, meningkatkan kebersihan lokasi agrowisata dan bagaimanana ada akses jalan yang baik untuk meudahkan wisatawan mengjangkau lokasi dengan aman dan nyaman.

Sawi keriting hasil dari wisata edukasi petik sayur.
Ke depan tentunya pengelola desa wisata akan terus komitmen untuk mengajak orang (wisatawan) ke desa wisata. Mengapa ? Karena dengan berwisata ke desa wisata akan lebih banyak tau tentang kehidupan masyarakat Indonesia yang sesungguhnya, belajar banyak hal tentang budaya, tentang kuliner, tentang kearifan lokal dan akan banyak tau tentang “jujurnya” orang desa dalam memaknai arti pembangunan yang sebenarnya. Saat wisatawan menginap di homestay lalu saat malam sambil makan mengobrol dengan warga desa maka disitulah akan banyak belajar tentang tulusnya orang desa menjalani hidup. Berkarya dengan cara mereka yang tidak banyak permintaan pada negeri tetapi justru mereka banyak memberikan kepada negeri untuk kehidupan. Dengan mereka tak berhenti bercocok tanam, menjadi nelayan, berkebun ubi, berkebun sayur, bersawah dan sebagainya maka sesungguhnya tanpa di sadari oleh banyak pihak dari desa lah semua itu di suplay untuk rakyat negeri tercinta Indonesia ini.
Seperti tidak cengengnya para petani sayuran di Desa Wisata Kreatif Terong untuk terus berbuat bagi negeri kecil ini (desa wisata) untuk terus menafkahi keluarga mereka, untuk terus komitmen mendukung majunya desa wisata dan untuk terus menjadi penyuplai sayuran terbesar di pasar tradisional Tanjungpandan Belitung. Jadi ke desa wisata itu harus dipahami bukan sekedar hanya untuk berwisata semata, tetapi belajar banyak memahami tentang mandirinya warga desa, kayanya budaya desa, uniknya kearifan lokal dan menambah wawasan tentang beragamnya tantangan yang dihadapi warga desa untuk selalu ikut nimbrung men-jayakan negeri Indonesia tercinta ini, aamiin …

Dan tanpa terasa pula kemudian rebusan ubi jalar yang menjadi suguhan di siang itu habis tak tersisa seiring makin meningginya matahari tanda hari mendekati pukul 12.00 WIB ... hebatnya desa wisata !!!

Dari Desa Membangun Pariwisata Indonesia ...

Penulis : Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong Belitung

Posting Terkait