Daya Tarik, Atraksi Dan Paket Wisata Desa Wisata Kreatif Terong Pemenang ASEAN TOURISM AWARD 2025

474x 26-01-2025 15:58:26 Berita

Adanya desa wisata di Kabupaten Belitung dengan kategori maju berdasarkan pemilihan/penentuan oleh para juri pada ajang ADWI 2023 yaitu Desa Wisata Kreatif Terong dan ajang ADWI 2024 yaitu Desa Wisata Keciput membuktikan bahwa Pulau Belitung itu bukan hanya mengusung konsep masstourism yang terkenal dengan keindahan pantainya hampir di semua tempat. Namun disisi lainnya pariwisata Belitung mulai bergeser dengan konsep pariwisata minat khusus. Atau lebih spesifik lagi mulai berani mengusung konsep ekowisata bahkan telah condong ke konsep regenerative tourism.

Hal ini tentu saja makin membuka peluang baru bahkan kalau boleh dikatakan membuka peluang besar bagi masyarakat di desa yang ada di Belitung untuk sama-sama makin melestarikan segala macam ragam budaya, kearifan lokal dan lingkungan yang berkelanjutan.

Wisatawan yang berkunjung ke Belitungpun pada akhirnya akan makin banyak pilihan untuk meikmati sisi lain kekayaan ragam budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Kalau dihitung delapan atau sepuluh tahun ke belakang kunjungan wisatawan ke Pulau Belitung hanya berkutat pada paket-paket wisata hoping island, kulineran lokal, foto-foto di pantai dan ngopi di warung kopi legendaris kongjie.

Tepatnya pada tahun 2016 ketika pariwisata Belitung sedang asik-asiknya fokus menjalankan konsep mass tourism (pariwisata massal), lalu muncul secara tiba-tiba Desa Wisata Kreatif Terong dengan “keberaniannya” secara mandiri mengusung konsep pariwisata berbasis masyarakat (minat khusus/desa wisata/ekowisata). Padahal pada saat itu Desa Terong sendiri bukan merupakan desa yang diprioritaskan di Kabupaten Belitung untuk dikembangkan menjadi sebuah desa wisata.

Namun berkat “keberanian” warga Desa Terong yang dirintis oleh beberapa orang warga desa lalu kemudian didukung penuh oleh Pemerintah Desa Terong, jadilah berkembang dari waktu ke waktu hingga bisa sampai ke titik hari ini (2025). Jika berkunjung ke desa wisata ini, wisatawan bukan hanya datang dan melihat-lihat sesuatu. Namun yang lebih berkesan adalah wisatawan bisa melakukan berbagai aktifitas yang seru, baik tentang budaya maupun mengikuti keseharian  dan kehidupan warga Desa Terong. Bahkan sampai bisa menginap di homestay dengan segala fasilitas sederhana sebagai cirinya kehidupan di desa namun dengan pelayanan yang super ramah. Yang paling berkesan lagi adalah menganggap wisatawan yang berkunjung sebagai keluarga yang datang dari jauh untuk bersilaturhim.

Sebenarnya apa sih yang menarik dan bisa dinikmati sekaligus bisa dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Kreatif Terong ??

Kalau pengen tau ini nih beberapa hal menarik yang bisa dilihat, dinikmati dan diakukan saat berwisata ke Desa Wisata Kreatif Terong :

Pertama yang selalu jadi favorit saat wisatawan berkunjung adalah sajian menu makan bedulang khas Belitung. Dengan bahan-bahan makanan yang fresh seperti ikan, udang, cumi, sayuran lalu diracik dengan bumbu-bumbu special maka jadilah menu kuliner khas daerah Belitung dengan berbagai kombinasi menu-menu yang tak terbatas. Dan yang lebih berkesan lagi adalah paket wisata kulineran ini bukan hanya tentang menikmati, tetapi juga tentang pengalaman unik yang akan didapatkan wisatawan. Yaitu dengan inovasi paket wisata belajar masak (cooking class) kuliner tradisional langsung dari ahli masak (Mak Panggong) di desa wisata. Dan biasanya paket wisata belajar masak ini yang paling jadi favorit wisatawan.

Menu makan bedulang adat Belitung

Kedua yaitu paket wisata hiking di Bukit Tebalu Simpor Laki. Dengan ketinggian 165 Mdpl dan view yang langsung berhadapan dengan laut lepas menjadikannya sebagai titik paling sempurna untuk foto sunset maupun foto sunrise di satu titik yang sama. Termasuk juga di Kawasan Bukit Tebalu ini ada area khusus untuk camping. Dengan kondisi tanah yang datar dan banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon yang rindang serta viewnya juga langsung menghadap ke laut lepas.

Hiking Bukit Tebalu Simpor Laki

Ketiga adalah kegiatan edukasi belajar menganyam dari daun lais. Daun lais sendiri merupakan jenis tanaman yang masih family dengan tanaman pandan. Tumbuh di daerah rawa-rawa dan memiliki pinggiran daun yang berduri. Banyak benda atau alat-alat rumah tangga sehari-hari yang bisa dibuat dari anyaman daun lais ini seperti topi, tempat tissue, tas anyaman jinjing, tempat buku, tempat botol tambler dan lain sebagainya. Biasanya durasi kegiatan belajar menganyam ini antara dua (2) sampai empat (4) jam.

Atraksi belajar menganyam dari daun lais

Keempat adalah kegiatan melukis caping atau dalam Bahasa Belitung disebut terindak. Fungsinya sebagai penutup kepala saat beraktifitas sehari-hari di kebun, melaut atau kegiatan lain yang berkenaan dengan kegiatan di lapangan dibawah Terik matahari termasuk saat musim hujan. Pola lukisan biasanya bertemakan tumbuhan local untuk mempercantik tampilannya. Rombongan siswa/I sekolah biasanya paling banyak mengambil/membeli aktifitas wisata edukasi melukis caping ini.

Kelima adalah belajar budaya daerah Belitung, seperti belajar berbalas pantun, belajar nermain music gambus dan belajar tarian daerah Belitung. Dengan adanya kelompok musik gambus dan sanggar tari yang sudah terbentuk sejak Desa Wisata Kreatif Terong dirintis, justru semakin memudahkan para pemai gambus, pelatih dan penari sanggar tari untuk terus mengasah kemampuan. Sekaligus juga persiapan saat ada wisatawan berkunjung dan menjadi pemandu tarian, music gambus dan berbalas pantun. Beda daerah dan beda budaya (tarian daerah) inilah yang kemudian menjadi atraksi menarik bagi wisatawan luar daerah Belitung untuk mencoba paket wisata belajar tentang budaya Belitung.

Keenam yaitu aktifitas belajar cara menanam bibit sayur di kawasan perkebunan yang memang sudah lama dikelola kelompok masyarakat. Aktifitas lebih menyenangkan dilakukan di area perkebunan sayur yang terbuka dan luas. Rata-rata yang ditanam petani adalah berbagai jenis tanaman sawi. Menariknya lagi aktifitas belajar menanam sayur ini bisa dilakukan wisatawan baik perorangan maupun berkelompok. Dengan adanya paket wisata edukasi belajar menanam sayur ini justru yang paling banyak berkunjung adalah dari berbagai sekolah internasional yang ada di Jakarta dan sekitar. Termasuk berbagai perguruan tinggi yang negeri dan swasta yang ada di Pulau Jawa, Sumatera dan Indonesia bagian Timur.

Atraksi belajar tanam bibit sayur wisatawan asal Bogor

Ketujuh adalah kegiatan wisata edukasi panen sayur. Kegiatan panen sayur ini biasa dilakukan saat masa panen petani sudah tiba. Asiknya lagi sayur yang sudah dipanen ada jatah wisatawan mulai dari setengah kilo sampai satu kilogram yang bisa dibawa pulang atau dibawa ke homestay tempat menginap. Kalau di homestay biasanya dapat dimasak bersama-sama pemilik homestay jadi santapan  makan malam atau makan siang. Inilah yang kemudian dinamakan wisata experience atau pengalaman berwisata ke desa wisata.

Atraksi wisata panen sayur bersama wisatawan asal Jakarta dan dari Korea Selatan

Kedelapan yaitu wisata mancing ikan Beluko di Kawasan mangrove. Ikan Beluko sendiri merupakan ikan endemic yang hidup dan berkembang biak disela-sela akar pohon mangrove. Lebih spesifik lagi dalam lumpur mangrove dan berkembang-biak dengan cara bertelur. Ciri hutan mangrove yang masih bagus salah satunya adalah masih adanya Ikan Beluko ini.  Mancing Ikan Beluko ini bisa dilakukan di sela-sela akar mangrove tersebut. Bisa duduk santai sambil menunggu umpan dimakan ikan. Berpetualang dan mancing di hutan mangrove ini terasa lebih seru karena menguji kesabarab wisatawan dan tetap didampingi oleh pemandu wisata local. Sama seperti aktifitas  panen sayur, aktifitas mancing Ikan Beluko ini hasilnyapun bisa dibawa pulang ke tempat meeting point desa wisata atau ke homestay untuk dimasak Bersama jadi tambahan lauk makan siang/malam.

Kesembilan adalah aktifitas mencari kerang bakau. Namanya kerang bakau tentu berburunyapun pasti disela-sela hutan bakau yang berlumpur. Aktifitas mencari kerang bakau ini atau dalam Bahasa Belitung disebut “Timong”, biasanya dilakukan saat air laut sedang surut. Mencarinya sangat asik dilakukan sambil jongkok menggunakan alat pengait/pengeruk kecil untuk mengaiskannya disela-sela lumpur bakau. Oh ya satu lagi persiapan tambahan saat berburu kerang bakau ini adalah harus menyiapkan cream anti nyamuk. Biar nyamuk-nyamuk yang ada tidak berani menggigit kulit kita. Kerang bakau atau Timong ini bentuknya agak lonjong berwarna coklat

Kesepuluh yaitu aktifitas mencari keremis di pantai saat air laut sedang surut. Keremis sendiri merupakan sejenis kerang kecil yang banyak sekali terdapat di pantai yang berpasir. Kebetulan memang kondisi Pantai di Desa Wisata Kreatif Terong ini ketika air laut surut sangat luas sekali membentang disepanjang pesisir Pantai Utara Kabupaten Belitung. Kondisinya yang bersih dan berpasir putih sangat ikonik sekali saat mencari keremis dilakukan di sore hari sambil menunggu sunset disisi barat.

Aktifitas wisata mencari keremis di pantai Desa Wisata Kreatif Terong

Kesebelas yaitu aktifitas ekowisata susur sungai dan tepian hutan mangrove saat air laut sedang pasang. Kegiatan susur sungai dan mangrove ini menggunakan perahu wisata dengan maksimal muatan sebanyak 20 wisatawan. Susur sungai dan mangrove ini bukan sekedar hanya jalan-jalan menggunakan perahu wisata, tetapi juga akan dikenalkan dengan berbagai jenis tanaman mangrove sesuai dengan fungsinya masing-masing. Selain menahan abrasi dan terpaan gelombang laut dengan akarnya yang kokoh bercabang menancap ke dalam bumi, fungsi hutan mangrove yang paling vital adalah menyerap karbon yang banyak berseliweran di udara yang dibawa gelombang angin sehingga sekaligus perannya adalah sebagai “pencuci’ oksigen di bumi. Yang kemudian menjadi oksigen yang sehat untuk kehidupan makhluk lain di bumi. Dari kegiatan ekowisata susur sungai dan mangrove ini dapat menjadi kegiatan edukasi yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan wisatawan, sehingga merekapun makin mencintai bumi yang Lestari.

Keduabelas yaitu belajar membuat kue tradisional Belitung. Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia yang banyak mempunyai berbagai jenis kudapan (kue tradisional) yang juga berasal dari bahan-bahan local, maka di Desa Wisata Kreatif Terong-pun cukup bervariasi jenis-jenis kue tradisional. Dan semuanya menggunakan bahan yang serba alami. Dari cara membuatnya yang unik dan mudah dengan rasanya yang lezat merupakan sebuah potensi atraksi wisata yang sangat diminati oleh wisatawan. Terbukti sejak desa wisata ini dilaunching pada tanggal 17 Desember 2016, kunjungan wisatawan dengan minat khusus untuk mengikuti keseharian warga Desa Terong selalu meningkat. Dan wisatawan yang datang dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari 14 mancanegara. Seperti dari China, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, Bhutan, Amerika, Finlandia, Hongaria, Swiss, Perancis, Swedia, Bulgaria dan Yugoslavia.

Homestay dengan arsitektur lokal Belitung

Ketigabelas yaitu menginap di homestay. Menginap di homestay desa wisata merupakan salah satu pengalaman unik bagi wisatawan. Saat menginap di homestay, mereka akan banyak berinteraksi dengan pemilik homestay. Sehingga dari interaksi akan banyak menyerap informasi, saling belajar tentang budaya dan lebih penting saling memahami antara dua karakter budaya yang berbeda. Berdasarkan pengalaman mengelola homestay desa wisata, rata-rata wisatawan yang sudah pernah datang dipastikan akan kembali minimal dua kali kunjungan dengan waktu yang berbeda. Hal ini bearti menunjukkan adanya interkasi yang nyaman antara wisatawan yang menginap dan pemilik homestay dengan segala pelayanan yang ramah dan penuh rasa kekeluargaan.

So, jangan ragu untuk berwisata ke desa wisata. Sebab setiap berwisata ke desa wisata yang berbeda akan memberikan pengalaman yang pastinya berbeda. Dan berwisata Desa Wisata Kreatif Terong pasti akan memberikan kenangan paling berkesan yang tak terlupakan.

Penulis : Iswandi (Perintis dan Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong)

Posting Terkait