Tari Aik Taruk Yang Mengangkat Budaya Dan Kearifan Lokal Desa Terong

1366x 17-04-2021 13:40:49 Berita
Tari Aik Taruk Yang Mengangkat Budaya Dan Kearifan Lokal Desa Terong

Kesenian yang tercipta di suatu masa kadang menjadi tolak ukur majunya cara berpikir manusia dijamannya. Sebab dia mampu mencerminkan dari manifestasi kehidupan masyarakat lokalnya yang khas dan unik. Kesenian lewat gerak seni tari juga sebagai ungkapan rasa bangga menjadi bagian dari masyarakat yang disitu ada aturan hidup, adab dan etika untuk menjaga keberlangsungan hidup dan sosial kemasyarakatan yang berdampingan dengan alam semesta.

Anak-anak latihan tari Aik Taruk

Lewat kesenian dan gerak seni tari juga sebagai warisan tak benda yang dapat di wariskan dari generasi ke generasi. Agar disitu ada pengingat bahwa leluhur mereka sudah mampu memberikan warisan dan contoh yang baik pada generasi saat ini. Lewat kesenian dan gerak seni tari juga pada akhirnya akan mampu mengenalkan suatu budaya dan kearifan lokal setempat kepada orang lain (wisatawan).

Apalagi ketika kesenian itu dikaitkan dengan perkembangan era pariwisata yang sangat kompleks saat ini. Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi bukan hanya ingin sekedar menikmati keindahan alamnya. Tetapi juga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal menjadi sesuatu yang justru sangat menarik untuk mereka (wisatawan) ketahui. Dan berkaitan dengan pekembangan pariwisata yang kompleks itulah kemudian pengelola Desa Wisata Kreatif Terong lewat inovasi dari Pelatih Sanggar Tari Aik Rusa Berehun mencoba mengangkat budaya dan kebiasaan masyarakat lokal mencari Keremis di pantai ke dalam sebuah gerak tari yang dinamis. Lalu kemudian tarian tersebut diberi nama Tari Aik Taruk.

Latihan Tarik Aik Taruk

Istilah “aik taruk” sendiri dalam bahasa Belitung sebagai sebuah ungkapan yang menggambarkan keadaan atau kondisi air laut yang tidak terlalu surut jauh dari bibir pantai tapi juga tidak terlalu kering. Sehingga sangat memungkinkan anak-anak sambil mencari Keremis di pantai sekaligus juga bisa bermain air laut yang tidak terlalu dalam (dangkal). Kadang untuk bisa bermain-main air laut tersebut mereka (anak-anak) harus mencari titik-titik tertentu yang kondisi air lautnya cuma sebatas mata kaki mereka.
Keunikan lain dari anak-anak mencari keremis ini adalah sifat bijak mereka yang selalu di ajarkan para orang tua untuk mengambil Keremis-keremis yang hanya berukuran besar, sedang yang berukuran kecil tidak mereka ambil dan dikembalikan lagi ke habitatnya di pasir laut. Dan yang paling penting dari proses mereka (anak-anak) mencari keremis ini adalah dengan tidak pernah sama sekali merusak habitat hidup keremis itu sendiri. Mereka menggunakan sepotong bambu yang dibelah berukuran kecil sebagai alat mengorek-ngorek pasir untuk menemukan keremis yang dicarinya.

Kecerian anak-anak saat latihan Tarik Aik Taruk

Dari ulasan singkat cara mencari Keremis saat kondisi “aik taruk” itulah yang menjadi inspirasi terciptanya gerakan Tari Aik Taruk sebagai sebuah karya seni yang asli berdasarkan budaya dan kearifan lokal Desa Wisata Kreatif Terong. Seni tari lokal yang benar-benar menggambarkan keceriaan anak-anak di desa, menggambarkan kesahajaan sebagai anak-anak desa yang belajar arti dari sebuah kemandirian dan gambaran anak-anak desa yang selalu bersahabat dengan alam.

Gerakan Tari Aik Taruk yang sangat dinamis juga mencerminkan sifat optimis anak-anak di desa dalam era pariwisata dan desa wisata yang terus berkembang. Dalam proses perjalanan pasca terciptanya Tari Aik Taruk ini sudah beberapa kali ditampilkam dalam berbagai acara resmi baik tingkat desa, kecamatam maupun tingkat kabupaten. Termasuk perlombaan cipta tari tradisonal Belitung dan selalu masuk tiga (3) besar juara.
Ternyata ketika potensi desa ini dapat digali dengan cara yang benar, ada keberanian untuk memulai dan ada kepercayaan diri untuk melakukan inovasi bisa membuat suatu karya seni yang bernilai tinggi dan benar-benar asli budaya Desa Wisata Kreatif Terong.

Dalam istilah bahasa pariwisata yang berkelanjutan tentu ini merupakan bagian dari menjaga akar budaya dan kearifan lokal yang baik. Mencari Keremis dapat dijadikan sebuah atraksi yang edukatif yang mencerminkan hidup selaras dengan alam sekitar. Baik bersifat edukatif kepada masyarakat lokal secara turun-temurun maupun bersifat edukatif kepada setiap wisatawan yang berkunjung melalui paket wisata edukasi belajar tarian tradisional (Tari Aik Taruk). Selain Tari Aik Taruk sebenarnya masih ada dua tarian lagi ciptaan Sanggar Tari Aik Rusa Berehun, yaitu Tari Tempurong dan Tari Pok-Pok Gerinang. Keduanya juga bertemakan budaya dan kearifan lokal Desa Wisata Kreatif Terong dan tak jauh-jauh dari dunia anak-anak di desa. Semoga dilain waktu diberikan kesempatan untuk kembali bercerita.

Dan semangatnya adalah mari Dari Desa Membangun Pariwisata Indonesia !!!

(Penulis : Iswandi)

Posting Terkait