Survei Lokasi Untuk Pembesaran/Penggemukan Kepiting Bakau

1419x
Survei Lokasi Untuk Pembesaran/Penggemukan Kepiting Bakau

Sore ini jam sudah menunjukkan pukul 16.20 WIB di Pantai Desa Terong. Kondisi air laut sedang surut, sehingga banyak warga sekitar pantai yang memanfaatkan peluang ini untuk mencari keremis sembari menikmati suasana indah matahari menjelang sunset.

Terlihat di kejauhan beberapa nelayan tradisional mulai mempersiapkan alat-alatnya untuk melakukan aktifitas "Nyulo" malam ini, yaitu suatu aktifitas tradisional cara mencari ikan, udang dan kepiting di malam hari. Biasanya mereka pergi bersama lebih dari satu orang. Aktifitas Nyulo ini dilakukan dalam kondisi air laut tidak terlalu dalam, sehingga sangat aman walau dalam kondisi malam hari. 

Pergi bersama "Nyulo" lebih asik karena bisa menjadi teman mengobrol sambil mencari tangkapannya. Kalau dahulu lampu penerangan yang digunakan adalah pakai lampu petromak atau pakai lampu karbit. Tapi seiring perkembangan jaman, lampu yang dipakai sekarang untuk penerangannya menggunakan lampu senter LED dengan pemakaian yang lebih simpel dan sederhana. 

Asik memang aktifitas "Nyulo" ini, apalagi saat mendapatkan tangkapan ikan, udang atau kepiting dalam jumlah lumayan banyak. Selain bisa untuk lauk makan dirumah dengan nilai gizi dan protein yang cukup, juga bisa dijual ke tetangga sekitar sebagai tambahan pendapatan keluarga. Suatu kehidupan masyarakat desa yang sederhana tanpa merusak alam sebagai pinjaman dari anak cucu yang turun temurun.

Kembali ke laptop ... tujuan ke pantai sore ini sebenarnya adalah untuk mensurvei lokasi di sekitar hutan bakau yang sudah memiliki ijin pengelolaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (ijin Hutan Kemasyarakatan Bakau Pemuda Nelayan Pecinta Alam Terong) bersama dengan Penyuluh Pendamping HKm Bakau PNPA Ibu Dian Purwanti dan PPL Perikanan Ibu Cucu Nuraeni Wardhana yang didampingi oleh pengurus HKm PNPA Desa Terong (Egi Saputera, Herman, Teddy Heryansyah).

Dalam suasana matahari yang masih terik dan panas dengan berjalan kaki menelusuri tepian hutan bakau yang masih lebat, akhirnya tim survei bersama menemukan satu titik pertama sebagai salah satu opsi untuk penempatan bakal pembesaran/penggemukan kepiting bakau. 

Sekelilingnya masih di tumbuhi hutan bakau yang sangat rapat, dan konsepnyapun tetap tidak akan mengganggu  apalagi menebang hutan bakau. Penempatannya tetap memperhatikan alur-alur aliran sungai kecil. Termasuk juga memprediksi ketinggian maksimal pasang air laut. Agar nanti benar-benar maksimal pasokan air laut dan oksigen ke dalam keramba pembesaran kepiting bakau tersebut.

Dan sebagai opsi kedua kemungkinan akan memilih daerah sekitar aliran Sungai Desa Terong yang juga masih sangat lebat ditumbuhi pohon-pohon bakau berbagai ukuran dan jenis. Yang pasti dari sisi kontruksi keramba akan sangat berbeda nantinya .

Sebagaimana arahan dari PPL Perikanan Ibu Cucu Nuraeni Wardhana mengatakan bahwa yang paling penting adalah bagaimana menjaga pasokan air laut dan oksigen agar tetap stabil ke dalam keramba pembesaran tersebut. 

Termasuk pula bagaimana menjaga keseimbangan kawasan hutan mangrove yang lestari agar pasokan air laut tetap berkualitas bagi keberlangsungan 'penghuni-penghuni' hutan mangrove yang lainnya saat Penyuluh Pendamping HKm PNPA Ibu Dian Purwanti ikut memberikan arahannya kepada para pengurusHKm PNPA Desa Terong.

Harapannya semoga survei lokasi di kawasan hutan bakau sore ini membawa dampak yang baik bagi aktifitas ekonomi masyarakat sekitar umumnya dan bagi kelompok HKm PNPA Desa Terong ini khususnya. Aamiin.

(Penulis : Iswandi)

Posting Terkait